Selasa, 13 Desember 2011

Kerinduan Yang Mendalam

    Saat ku menelpon ayah, ku mendengar suara  yang lembut hingga menyentuh kedalam relung hatiku, aku terdiam sejenak membayangkan wajah ayah seakan aku menatap langsung wajahnya. Lalu terdengar lagi sapaan ayah, ayah mengatakan kepada ku apakah aku disini sehat- sehat aja dan apakah aku masih ada uang?  dalam pembicaraan di telpon itu aku tidak berani mengatakan tidak ada, aku mengatakan ada. Padahal waktu itu uangku amatlah kritis. Dalam pembicaraan itu, hal yang paling membuatku terharu ialah ketika ayah bilang bahwa berapapun uang yang aku butuhkan bilang, asalkan aku jangan gagal dalam belajar. Kata- kata itu diulangnya sampai tiga kali. Aku tersentak ketika mendengarkan nasehat dari ayah, dan adalagi nasehat yang tidak bisa aku lupakan, yaitu jaga diri baik- baik dirantau orang, jangan menjual nama kita dan nama orang tua kita.
  Ayah, aku begitu merindukanmu, merindukan nasehat dan canda tawamu disetiap hari- hariku. Ayah, aku ingin membahagiakan kalian, aku tidak ingin berpisah dengan kalian. Aku ingin selamanya bersama kalian.  Semoga apa yang kalian inginkan bisa tercapai ayah!!!!!!!
Ayaaaahhhhhh......
I LOVE AYAH.                                                                                                                                            

MY BROTHER




Tidak ada komentar:

Posting Komentar